IndoINT.com_ Puisi rakyat adalah puisi yang lahir dan berkembang di tengah-tengah kehidupan rakyat. Puisi tumbuh secara turun-temurun dan merupakan bagian dari kebudayaan suatu kelompok masyarakat. Oleh karena itu, bentuknya pun berkembang secara tetap; memiliki pola yang baku atau terikat.
  Puisi rakyat atau yang sering pula disebut puisi lama merupakan jenis puisi yang terikat oleh berbagai ketentuan, seperti banyaknya larik setiap bait, banyaknya suku kata pada setiap larik, ataupun pola rimanya. Berdasarkan ketentuan itu pula, puisi rakyat terbagi ke dalam beberapa jenis, antara lain ada yang disebut dengan pantun, syair, dan gurindam.
 - Pantun
 
 Berikut ciri-ciri dan ketentuan pantun.
  1) Terdiri atas empat baris.
  2) Tiap baris terdiri atas 8 sampai dengan 12 suku kata.
  3) Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya disebut isi pantun.
  4) Pantun mementingkan rima akhir dengan pola a-b-a-b. Bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan baris kedua sama dengan baris keempat.
   Berikut contohnya.
  1) Asam pauh dari seberang
  Dimuat orang dalam pedati
  Badan jauh dirantau orang
  Kalau sakit siapa mengobati
  2) Sungguh elok asam belimbing
  Tumbuh dekat limau lungga
  Sungguh elok berbibir sumbing
  Walaupun marah tertawa juga
 - Syair
 
 Syair memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan pantun, yakni sama-sama terikat oleh ketentuan-ketentuan baku, baik itu dalam hal jumlah larik, suku kata, maupun rima akhirnya. Perbedaannya adalah syair tidak memiliki sampiran dan rima akhir syair berpola a-a-a-a. 
  Berikut contohnya.
  Diriku lemah anggotaku layu
  Rasakan cinta bertalu-talu
  Kalau begini datangnya selalu
  Tentulah kakanda berpulang dahulu
  Kakanda rindu di kalbu
  Mohon adik jangan lupakan daku
  Apa pun yang adik mau
  Tentulah kanda memenuhi selalu
 - Gurindam
 
 Bentuk dan isi gurindam berbeda dengan pantun dan syair. Dari segi bentuk, gurindam hanya terdiri atas dua larik dan berima akhir a-a. Sementara itu, dari segi isi, gurindam mengandung petuah ajakan. 
  Berikut contohnya.
  a. Jadilah orang iman dan bertakwa
  agar hidup selamat dan bahagia
  b. Jika senantiasa menghargai sesama
  tentulah sahabat banyak di mana-mana
  c. Berbaiklah kepada orang tua Anda
  niscaya hidupmu akan berkah dan bahagia.
 
 - Cara menyimpulkan puisi
 
 Isi puisi rakyat umumnya berupa nasihat atau petuah. Salah satu cara untuk menentukan isi puisi rakyat adalah dengan melihat jenisnya. Pada pantun, misalnya, isi sesuai dengan jenisnya. Sebagai contoh, pantun jenaka isinya hiburan berupa lelucon. Cara lain tentu dengan menelaah baris-barisnya dan memaknai kata-katanya. 
  Perhatikan contoh berikut.
  Barang siapa berbuat fitnah
  Ibarat dirinya menentang panah
  Berdasarkan pilihan kata-katanya, kita dapat menyimpulkan bahwa gurindam tersebut berisi nasihat atau peringatan untuk tidak berbuat fitnah (barang siapa berbuat fitnah). Adapun peringatan tampak pada baris kedua (ibarat diri menentang panah) yang menunjukkan pengandaian kita berada menentang panah (akan celaka).
  Sumber http://www.ilmubindo.com/

0 Response to "Cara Mengidentifikasi Informasi dan Menyimpulkan Isi dari Puisi Rakyat Edisi Revisi 2016"
Posting Komentar
komentar lah dengan hati hati...